PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN TERNAK SEBAGAI PUPUK ORGANIK DI KABUPATEN JEMBER

Anang Febri Prasetyo, . Purwoto, Ujang Suryadi

Abstrak


Meningkatnya populasi sapi potong di Kabupaten Jember menimbulkan permasalahan lingkungan pencemaran lingkungan karena banyaknya limbah ternak yang tidak di kelola dengan baik. Sebagian besar peternak di Kabupaten Jember belum mampu mengelola limbah ternak dengan baik, hal ini ditandai dengan 1) peternak membuang libah ke saluran air sehingga mencemari lingkungan, 2) peternak secara langsung menggunakan limbah ternak ke lahan yang justru merusak tanaman. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak dalam; 1) proses pembuatan pupuk organik, 2) aplikasi penggunaan pupuk organi di lahan. Pengabdian ini dilaksanakan pada peternak sapi potong mitra dinas peternakan Kabupaten Jember. Hasil pengabdian ini diketahui bahwa membuat pupuk organik perlu penambahan bahan yaitu starter, arang sekam, kapur, serbuk gergaji dengan tujuan untuk meningkatkan unsur hara pupuk organik. Aplikasi pupuk organik pada lahan pertanian tidak menggantikan pupuk kimia, namun mampu memperbaiki unsur hara dalam tanah. Limbah ternak sapi yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk memperbaiki unsur hara pada lahan pertanian yang sudah sangat tergantung dengan pupuk kimia. Oleh sebab itu pembuatan pupuk organik perlu terus di sosialisasilkan pada masyarakat terutama petani dan peternak di pedesaan yang minim akses informasi dan teknologi.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adijaya, I. N., and I. M. R. Yasa. 2014. “Hubungan Konsumsi Pakan Dengan Potensi Limbah Pada Sapi Bali Untuk Pupuk Organik Padat Dan Cair.” Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali. (2010).

Arsanti, Vidyana. 2018. “Persepsi Masyarakat Terhadap Lingkungan Kandang Sapi Di Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta.” Media Komunikasi Geografi 19(1):63. doi: 10.23887/mkg.v19i1.13901.

Badan Pusat Statistik. 2020. Peternakan Dalam Angka 2020. BPS-Statistics Indonesia.

BPS Jawa Timur. 2021. “Pulasi Ternak Menurut Kabupaten/Kota Dan Jenis Ternak Di Provinsi Jawa Timur (Ekor), 2019 Dan 2020.”

Gitosaputro, Sumaryo, and Indah Listiana. 2018. Dinamika Penyuluhan Pertanian: Dari Era Kolonial Sampai Dengan Era Digital.

Hartatik, W., and L. .. Widowati. 2006. “Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati (Organik Fertilizer and Biofertilizer) : PUPUK KANDANG.” Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 59–82.

Indrawanto, Chandra, and Atman. 2017. Integrasi Tanaman-Ternak Solusi Meningkatkan Pendapatan Petani. edited by Rubiyo. IAARD PRESS Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jl, Ragunan No 29, Pasar Minggu, Jakarta 12540.

Kaharudin, and Farida Sukmawati. 2010. “Petunjuk Praktis Manajemen Umum Limbah Ternak Untuk Kompos Dan Biogas.” P. 23 in.

Kusnadi, Uka. 2008. “Inovasi Teknologi Peternakan Dalam Sistem Integrasi Tanaman-Ternak Untuk Menunjang Swasembada Daging Sapi.” Inovasi Teknologi Peternakan Dalam 1 (3):189–205.

Prasetyo, Anang Febri, and Ujang Suryadi. 2017. “Pemanfaatan Mikro Organisme Lokal Sebagai Starter Pembuatan Pupuk Organik Limbah Ternak Domba.” Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan 2(2):76–83. doi: 10.35726/jpmp.v2i2.211.

Sentana, Suharwaji. 2010. “Pupuk Organik, Peluang Dan Kendalanya.” Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” 1–4.

Setyorini, D., R. Saraswati, and E. A. Anwar. 2006. Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati (Organik Fertilizer and Biofertilizer) : KOMPOS.




DOI: http://dx.doi.org/10.35726/jpmp.v6i2.557

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.