Variabel Kondisi Lingkungan pada Ekosistem Mangrove di Kota Kupang

Claudya Hau Radja, Lumban Nauli Lumban Toruan, Alexader Leonidas Kangkan

Abstrak


Mangrove memiliki fungsi sebagai sumber produksi nutrien yang berguna untuk menyuburkan perairan. Pemanfaatan yang seringkali dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan mangrove sebagai tempat wisata, menangkap ikan, dan juga sebagai area tambak garam akan mempengaruhi kualitas air pada ekosistem hutan mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel kondisi lingkungan di ekosistem mangrove pada pesisir Kota Kupang. Penelitian ini dilakukan pada enam stasiun di ekosistem mangrove pesisir Kota Kupang pada Bulan September sampai Bulan Oktober 2021. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel air dilakukan pada saat pasang dan surut. Sampling sedimen dilakukan dengan menggunakan botol berukuran 500 ml dan diletakan ke dalam plastik yang sudah diberi label. Hasil kajian menunjukkan variabel suhu berkisar 27-30 0C, salinitas 29-33 0/00, pH 8,1-8,4, nitrat 0,0-0,65 mg/l, fosfat 0,02-0,58 mg/l, TSS 33-70 mg/l, fraksi sedimen pasir 82-99 %, kandungan organik 2,60-6,01 % kandungan karbonat 32,85-54,99 %.  Parameter fosfat menunjukkan pada seluruh stasiun berada di atas ambang batas kualitas air untuk biota.

Kata kunci :Kota Kupang, variabel, kondisi lingkungan, kualitas air


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aksornkoae S. 1993. Ecology and management of mangrove IUCN. The world conservation Union Bangkok.

Aksornkoae S, Offenberg J, Nielsen M. G, Macintosh D. J, Havanon S. 2006. Weaver ants increase premature loss of leaves used for nest construction in rhizophora trees. Biotropica, 38(6), 782–785. https://doi.org/10.1111/J.1744-7429.2006.00206.X

Alamsyah R, Marni M, Fattah N, Liswahyuni A. 2018. Laju dekomposisi serasa daun mangrove di kawasan wisata Tongke-Tongke Kabupaten Sinjai. Agrominansia, 3(1), 72–77. https://doi.org/10.34003/279690

Arizona M, Sunarto S. 2009. Kerusakan Ekosistem Mangrove Akibat Konversi Lahan Di Kampung Tobati Dan Kampung Nafri, Jayapura. Majalah Geografi Indonesia, 1, 18–39. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=549563&val=6028&title

Damanik D, Penkari K, Penkari N. A. 2019. Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Pantai Oesapa Barat Kota Kupang. Sainstek, 4(1), 197–206. https://www.conference.undana.ac.id/sainstek/article/view/32

Darmadi, Lewaru M, Khan A. 2012. Struktur Komunitas Vegetasi Mangrove Berdasarkan Karakteristik Substrat Di Muara Harmin Desa Cangkring Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan Kelautan, 3(3), 347–358. http://jurnal.unpad.ac.id/jpk/article/view/1437

Dewanti L, Putra I, Faiqoh E. 2018. Hubungan kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton dengan kelimpahan dan keanekaragaman zooplankton di Perairan Pulau Serangan, Bali. Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 4(2), 324–335. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1347946&val=942&title

Hapsari R. W, Hendrarto B, Muskananfola R. 2017. Pemetaan Karakteristik Fisik Sedimen Di Pantai Bermangrove Di Pesisir Desa Timbulsloko, Kabupaten Demak. Management of Aquatic Resources (MAQUARES), 6(2014), 283–292.

Hartoko A. 2010. Oseanografi dan Sumberdaya Perikanan-Kelautan Indonesia. UNDIP Press Semarang.

Hartoko A, Indrawati A, Soedarsono. 2013. Analisa Klorofil-?, Nitrat Dan Fosfat Pada Vegetasi Mangrove Berdasarkan Data Lapangan Dan Data Satelit Geoeye Di Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 2(2), 28–37. https://doi.org/10.14710/MARJ.V2I2.4101

Heiri O, Lotter A. ., Lemcke G, Bern U, Bern C, E-mail S. 2001. Machine Translated by Google Loss on ignition sebagai metode untuk memperkirakan kandungan organik dan karbonat dalam sedimen : reproduktifitas dan komparabilitas hasil Machine Translated by Google. 101–110.

Herrera, Silveira J, Morales, Ojeda S. 2009. Evaluation of the health status of a coastal ecosystem in southeast Mexico: Assessment of water quality, phytoplankton and submerged aquatic vegetation. Marine Pollution Bulletin, 59(1–3), 72–86. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0025326X08005353

Kholifah N, Wahyuningsih E, Kresnasari D. 2022. Struktur Komunitas Zooplankton Pada Perairan Mangrove Laguna Segara Anakan Cilacap. Scientific Timeline, 2(1), 17–29. https://jurnal.unupurwokerto.ac.id/index.php/sciline/article/view/58

Kusumastuti Y, Marin J, Putra P.S, Nugroho S. H. 2020. Karakteristik Sedimentologi dan Geokimia Endapan Tsunami di Teluk Busong, Pulau Simeulue. Jurnal Geosains Dan Teknologi, 3(1), 12. https://doi.org/10.14710/jgt.3.1.2020.12-20

Ma’arif N. L, Hidayah Z. 2020. Kajian Pola Arus Permukaan Dan Sebaran Konsentrasi Total Suspended Solid (Tss) Di Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya. Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan Dan Perikanan, 1(3), 417–426. https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i3.8842

Matatula J, Poedjirahajoe E, Pudyatmoko S, Sadono R. 2019. Spatial Distribution Of Salinity, Mud Thickness And Slope Along Mangrove Ecosystem Of The Coast Of Kupang District, East Nusa Tenggara, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 20(6). https://doi.org/10.13057/biodiv/d200619

Peraturan Pemerintah RI. 2021. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. In Sekretariat Negara Republik Indonesia. http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id

Petra J. L, Sastrawibawa S, Riyantini I. 2012. Pengaruh kerapatan mangrove terhadap laju sedimen transpor di pantai Karangsong Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan Kelautan, 3(3), 329–337. http://jurnal.unpad.ac.id/jpk/article/view/1457

Poedjirahajoe E, Marsono D, Sastrosumarto S, Dradjat D. M. 2011. Klasifikasi Habitat Mangrove Berdasarkan Kemiringan, Ketebalan Lumpur dan Salinitas di Kawasan Rehabilitasi Pantai Utara Jawa Tengah. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 16(1), 56–62. https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/59

Putnam L, Gambrell R, Rusch K. 2010. CBOD5 treatment using the marshland upwelling system. Ecological Engineering, 36(4), 548–559. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0925857409003486

Ramdani D, Liviawaty E, Ihsan Y. 2015. Pengaruh perbedaan struktur komunitas mangrove terhadap konsentrasi N dan P di perairan hutan sancang garut. Jurnal Perikanan Kelautan, 6(2). http://journal.unpad.ac.id/jpk/article/view/8774

Ridwan M, Suryono, Azizah R. 2018. Studi Kandungan Nutrien pada Ekosistem Mangrove Perairan Muara Sungai Kawasan Pesisir Semarang. Journal of Marine Research, 7(4), 283–292.

Rigitta A, Mira T, Maslukah L, Yusuf M. 2015. Sebaran Fosfat dan Nitrat di Perairan Morodemak, Kabupaten Demak. Journal of Oceanography, 4(2), 415–422. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/8387

Samsumarlin S, Rachman I, Toknok B. 2015. Studi zonasi vegetasi mangrove muara di desa umbele kecamatan bumi raya kabupaten morowali sulawesi tengah. Jurnal Warta Rimba, 3(2), 148–154. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/WartaRimba/article/view/6362

Schaduw J. 2018. Distribusi dan karakteristik kualitas perairan ekosistem mangrove pulau kecil Taman Nasional Bunaken. Majalah Geografi, 32(1), 40–49. https://doi.org/10.22146/mgi.32204

Simanjuntak N, Rifardi R. 2020. Hubungan Karakteristik Sedimen dan Bahan Organik Sedimen dengan Kelimpahan Kerang Darah (Anadara granosa) di Perairan Tanjung Balai Asahan Provinsi. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 25(1), 6–17. https://jpk.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPK/article/view/6711

Ulqodry T. Z, Bengen D. G, Richardus D, Kaswadji F. 2010. Karakteristik perairan mangrove Tanjung Api-api Sumatera Selatan berdasarkan sebaran parameter lingkungan perairan dengan menggunakan analisis komponen. Maspari Journal: Marine Science Research, 1(1), 16–21. https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/maspari/article/view/1039

Wantasen A. 2013. Kondisi kualitas perairan dan substrat dasar sebagai faktor pendukung aktivitas pertumbuhan mangrove di pantai pesisir Desa Basaan I, Kabupaten Minahasa. Jurnal Ilmiah Platax, 1(4), 204–209. https://pdfs.semanticscholar.org/a023/d963247a40e3ef6747ccbe9dd5cc925160da.pdf

Wu Y, Chung A, Tam N, Pi N, Wong M. 2008. Constructed mangrove wetland as secondary treatment system for municipal wastewater. Ecological Engineering, 34(2), 137–146. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S092585740800147X




DOI: http://dx.doi.org/10.35726/jvip.v4i1.1740

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Editorial Office:

Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Jalan Prof. Herman Yohanes Lasiana Kupang PO Box 1152 Kupang 85011

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.