Kinerja Pertumbuhan Ikan Kerapu Bebek Cromileptes altivelis yang Diberi Suplemen Mineral Seng Zn sebagai Penyeimbang dalam Pakan Berbasis Tepung Darah
Abstrak
Tepung darah selain dapat dijadikan sebagai sumber protein dapat juga dijadikan sebagai sumber zat besi (Fe) organik dengan konsentrasi mencapai 2769 mg/kg. Kandungan Fe yang sangat tinggi ini dapat menyebabkan penurunan kemampuan penyerapan Zn yang merupakan mikro mineral esensial bagi ikan yang memiliki peranan penting dalam proses metabolisme tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi Zn dengan level berbeda dalam pakan yang mengandung tepung darah sebagai sumber Fe organik terhadap kinerja pertumbuhan ikan kerapu bebek Cromileptes altivelis.
Ikan uji yang digunakan adalah ikan kerapu bebek C. altivelis dengan bobot rata-rata individu awal 4.74±0.03 g. Pakan uji yang digunakan adalah pakan dengan komposisi Zn anorganik yang berbeda yaitu pakan A dengan penambahan Zn 0 ppm, B (75 ppm), C 150 ppm), dan D (225 ppm). Kandungan nutrien keempat jenis pakan perlakuan tersebut dibuat seimbang antara protein dan energi. Ikan uji dipelihara selama 40 hari untuk melihat pengaruh suplementasi Zn terhadap kinerja pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Zn dalam pakan ikan berbasis tepung darah memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kinerja pertumbuhan sehingga disimpulkan penambahan Zn sebesar 150 ppm dapat mengimbangi penggunaan tepung darah sebesar 9% sebagai sumber Fe organik dalam pakan kerapu bebek.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DeRouchey, J. M. 2002. Comparison of spray-dried blood meal and blood cells in diets for nursery pigs. American Society of Animal Science. Journal of animal science, 80:2879-2886.
Lall, S. P., S. J. Kaushik. 2021. Nutrition and Metabolism of Minerals in Fish. Animals, 11, 2711. https://doi.org/10.3390/ ani11092711
Setiawati, M., P. Purnama, I. Mokoginta, S. Nuryati. 2008. Penggunaan Tepung Darah sebagai Sumber Zat Besi Organik dalam Pakan Kerapu Bebek Cromileptes altivelis. Makalah Poster. Simposium Bioteknologi Akuakultur.
Storebakken, T. 2000. Altantic Salmon, Salmo salar, p. 79-102. Di dalam: C. D. Webster dan C. E. Lim (eds). 2002. Nutrient Requirements and Feeding of Finfish for Aquaculture. CAB International. London, UK.
Tekeuchi, T. 1988. Laboratory work chemical evaluation of dietary nutrients, p. 179-225. Di dalam T. Watanabe (ed). Fish nutrition and mariculture. Kanagawa International Fisheries Training Centre. JICA.
Watanabe, T. 1988. Fish nutrition and mariculture. The General Aquaculture Course. JICA.
DOI: http://dx.doi.org/10.35726/jvip.v1i2.691
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Editorial Office:
Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Jalan Prof. Herman Yohanes Lasiana Kupang PO Box 1152 Kupang 85011
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.






