Hubungan Morfometrik Kerang Mutiara (Pinctada margaritifera) di Desa Tanah Merah Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang
Abstrak
Kerang mutiara atau Pinctada margaritifera sering disebut dalam bahasa perdagangan internasional sebagai black lip pearl oyster adalah kerang mutiara yang memiliki warna hitam pada permukaan bagian uar serta bagai dalam terutama di sekitar tepinya. Pemanfaatan jenis kerang ini dilakuan melalui kegiatan budidaya yang benihnya masih mengandalkan alam namun demikian tingat eksploitasi yang meningkat dapat berakibat terganggunya ketersediaan sumberdaya ini di suatu perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui morfometrik kerang mutiara (P. margaritifera) di perairan Desa Tanah Merah dan untuk mengetahui tingkat hubungan korelasi kerang mutiara (P. margaritifera) di perairan Desa Tanah Merah. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, pemerintah dan masyarakat setempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penentuan lokasi penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada saat surut untuk mempermudah pengambilan, pengambilan sampel dilakukan selama 1 bulan. Jumlah sampel yang diambil tidak dibatasi jumlahnya namun tetap dihitung jumlah minimumnya 100 sampel. Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan tentang morfometrik dan hubungan tingkat korelasi kerang mutiara (P.margaritifera) di Desa Tanah Merah Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, maka kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut : Hubungan yang mempengaruhi berat cangkang dengan relasi positif adalah:Panjang cangkang yang digunakan dengan nilai signifikan sebesar 14,0%,Lebar cangkang dengan nilai signifikan sebesar 01,0%,Engsel dengan nilai signifikan sebesar 06,2%,Tebal dengan nilai signifikan sebesar 12,3%.Nilai R square (R2) yang diperoleh sebesar 42% berarti variabel independen yakni panjang, lebar, engsel, serta tebal yang diteliti dalam penelitian ni memiliki pengaruh sebesar 42% terhadap variabel dependen (terikat) yakni berat kerang mutiara.
Kata kunci : Kerang mutiara, Hubungan morfometrik, PesisirTeks Lengkap:
PDFReferensi
Abraham, K. J., Libini, C. L., Basak, R., Madhupal, P., Kripa, V., Velayudhan, T. S., Mohamed, K. S., & Mohan Joseph, M., 2007. Biometric relationships of the black-lip pearl oyster Pinctadamargaritifera (Linnaeus, 1758) from the Andaman andNicobar waters. 54(4), 409–415.
Anwar, K., Toelihere, M., Affandi, R., & Azwar, N., 2004. Kebiasaan Makan Tiram Mutiara Pintada Maxima di Perairan Teluk Sekotong, Lombok. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan Dan Perikanan Indonesia, 11(2), 73–79. https://www.academia.edu/download/38699626/Halaman_7379_Jilid_11_No_2.pdf
Asmara, A., 2005. Hubungan Struktur Komunitas Plankton dengan Kondisi Fisika-Kimia Perairan Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu [Institut Pertanian Bogor]. https://doi.org/10.3/JQUERY-UI.JS
Barus, T., 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. USU Press.
Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. https://doi.org/10.3/jquery-ui.js
Fathurrahman, F., & Aunurohim, A., 2014. Kajian Komposisi Fitoplankton dan Hubungannya dengan Lokasi Budidaya Kerang Mutiara (Pinctada Maxima) di Perairan Sekotong, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 3(2), 93–98. http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/7022
Gimin, R., Mohan, R., Thinh, L. V., & Griffiths, A. D., 2004. The relationship of shell dimensions and shell volume to live weight and soft tissue weight in the mangrove clam, Polymesoda erosa (Solander, 1786) from northern Australia. naga, 27(3), 3–4. https://digitalarchive.worldfishcenter.org/handle/20.500.12348/2026
Hamuna, B., Tanjung, R. H., & Maury, H. K., 2018. Kajian kualitas air laut dan indeks pencemaran berdasarkan parameter fisika-kimia di perairan Distrik Depapre, Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16, 35–43. https://doi.org/10.14710/jil.16.135-43
Indraswari, A. G. M., Soekendarsi, E., & Litaay, M., 2014. Morfometri Kerang Tahu Meretrix meretrix Linnaeus, 1758 Di Pasar Rakyat Makassar. Berita Biologi, 13(2), 137–142. https://Doi.Org/10.14203/Beritabiologi.V13i2.687
Kovitvadhi, S., 2011. In vitro Culture of Freswater Mussel Juvenile Hyriopsis (Limnoscapha) myersiana (Lea, 1856) [Instituto de Ciencias Biomedicas de Abel Salazar Universidade Do Porto.]. https://repositorio-aberto.up.pt/bitstream/10216/7171/2/Satits Thesis 2008.pdf
Kutner, M. ., Nachtsheim, C. J., & Neter, J., 2004. Applied linear regression models (McGraw-Hill/Irwin (ed.); Vol. 4). US EPA National Center for Environmental Assessment.
Niswari, A. P., 2004. Studi Morfometik Kerang Hijau (Perna viridis, L.) di Perairan Cilincing, Jakarta Utara [Institut Pertanian Bogor]. https://agris.fao.org/agris-search/search.do?recordID=ID2021102799
Southgate, P., & Lucas, J., 2008. The Pearl Oyster. Elsevier.
Sumtaki, K., Kalesaran, O. J. J., & Lumenta, C., 2018. Telaah morfometrik Pinctada margaritifera untuk pengembangan usaha budidaya. E-Journal Budidaya Perairan, 6(1), 15–24. https://doi.org/10.35800/BDP.6.1.2018.19546
Sutaman, 1993. Tiram Mutiara-Teknik Budidaya dan Proses Pembuatan Mutiara. Kanisius.
DOI: http://dx.doi.org/10.35726/jvip.v4i1.7124
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Editorial Office:
Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Jalan Prof. Herman Yohanes Lasiana Kupang PO Box 1152 Kupang 85011
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.






