Pengaruh Kepadatan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Larva Kerang Mutiara (Pinctada Maxima) di PT. Timur Otsuki Mutiara Kupang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva tiram mutiara (Pinctada maxima) kepadatan yang optimal dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungang hidup larva tiram mutira. Penelitian ini menggunakan kepadatan larva, pertumbuhan terendah terjadi pada perlakuan D (kepadatan 100 ribu) yaitu 4.375µm dan menunjukan nilai yang berbeda nyata terhadap perlakuan A (kepadatan 10 ribu) yaitu 10.714µm, perlakuan B (kepadatan 40 ribu) yaitu 9.286 µm sedangkan pertumbuhan tertinggi pada perlakuan C (kepadatan 70 ribu) yaitu 20.804µm maka dapat dikatakan bahwa dengan tingkat kepadatan 70 ribu dapat meningkat pertumbuhan mutlak pada larva tiram mutiara. Pertumbuhan yang rendah pada perlakuan D (kepadatan 100 ribu) yaitu 4.375µm. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan di PT. TOM Kupang Bolok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen, yang disusun dengan rancangan acak kelompok (RAK), dengan perlakuan kepadatan larva yang optimal sebagai faktor perlakuan yang digunakan sebanyak empat (4) perlakuan dan tiga (3) ulangan. Berdasarkan hasil penelitian tingkat kelangsungan hidup larva kerang mutiara tertinggi pada perlakuan C (kepadatan 70 ribu) yaitu 95,44% selanjutnya pada perlakuan A (kepadatan 10 ribu) yaitu 86,65%, pada perlakuan B (kepadatan 40 ribu) yaitu 85,24% sedangkan tingkat kelangsungan hidup yang terendah pada perlakuan D (kepadatan 100 ribu) yaitu 54,90%. Tomatala (2014) menyatakan bahwa presentase SR pada larva kerang mutira mencapai 90% dapat dikatakan SR yang tergolong maksimal cukup baik. Sedangkan SR yang termasuk dalam kategori rendah yaitu 10%. Pertumbuhan spesifik larva kerang mutiara (P. maxima) yang diukur pada awal pengamatan hingga hari ke 20 setelah pemijahan ternyata sangat dipengaruhi oleh kepadatan Hal ini dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan spesifik ternyata sangat dipengaruhi oleh kepadatan dengan nilai Sig.<0,01 yang menunjukan bahwa kepadatan yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata pada taraf kepercayaan 99% terhadap laju pertumbuhan spesifik larva tiram mutira.
Kata Kunci : Kerang Mutiara, Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anwar, K. 2004 ‘Food Habits of Pearl Oyster Pintada maxima in the Gulf of Sekotong Lombok’, J. Ilmu-Ilmu Periaran dan Perikanan Indonesia., 2(2), pp. 73–79.
Bhujel, R.C. 2008. Statistics for Aquaculture. Wiley-Blackwell,367p
Dody, S. 2017. ‘Uji coba penerapan teknologi budidaya kerang mutiara (Pinctada maxima) di Perairan Ternate Selatan, Maluku Utara’, Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1(2), pp. 167–173.
Doroudi MS and Southgate PC. 2003. Ember-yonic and larval development of Pinctada margaritifera (linnaeus , 1758 Molluscan research, 23: 102- 107
Gosling. E., 2004. bilvave molluscs. Biology, Ekology and culture. Flashing News Book. Great Britain.
Hamzah M.S Dan Bisman Nababan., 2009. “Studi Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Anakan Kerang mutiara (Pinctada maxima) Pada Kedalaman Berbeda Di Teluk Kapontori, Pulau Buton”. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional, Perhimpunan Biologi Indonesia XIX, pada Tgl. 9-10 Juli 2008 di Univ. Hasanuddin, Makasar.
Hamzah MS. 2008. Pengaruh level kedalaman terhadap daya tempel larva kerang mutiara dengan jaring sebagai koletor. Diteluk intori pulau buton-sulawesi tenggara dalam : Prosiding Seminar Nasional Moluska dalam Penelitian .
Hamzah, M. S. & Nababan, B. 2009. ‘The growth and survival study of pearl oyster seeds (Pinctada maxima) based on the difference depth levels in Kapontori Bay, Buton Island’, 1(2), pp. 22–32.
Hamzah, M. S. 2015. ‘Pressure changes in media maintenance of shell pearl (Pinctada maxima) larvae on protease enzyme activity enhancing growth and survival’, J. Ilmu dan Tek Kelautan Tropis, 7(2), pp. 655–670.
Kota, R. 2016. ‘Pengaruh Kedalaman Terhadap Kelangsungan Hidup (Survival Rate) Benih Tiram Mutiara (Pinctada maxima) Stadia Spat’, Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 9(1), pp. 30–38. doi: 10.29239/j.agrikan.9.1.30-38.
Southgate,P.,& Lukas , J., 2008. The Pearl Oyster. Elsevier.
Sutaman 1993Tiram Mutiara Teknik Budidaya dan Proses Pembuatan Mutiara. Yogyakarta: Kanisius
Sutaman, 1992. Petunjuk Praktiks Budidaya kerang mutiara. Yokyakarta 45 him
Taufik, 2007. Pertumbuhan Tiram Mutiara (Pinctada maxima) pada Kepadatan Berbeda’, Ilmu Kelautan, 12(1), pp. 31–38.
Tomatala, P. 2014 ‘Effectiveness of using frame net in spacing process of pearl oyster seeds, Pinctada maxima’, Budidaya Perairan, 2(1), pp. 1–6.
Yukihira H Lukas JS and Klumpp DW. 2006. Comparative effec of temperature on suspension feeding and energy dudgets of the pearl oyster Pinctada Maxima. Marine Ecology progress Series, 195: 179-188
DOI: http://dx.doi.org/10.35726/jvip.v4i2.7200
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Editorial Office:
Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Jalan Prof. Herman Yohanes Lasiana Kupang PO Box 1152 Kupang 85011
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.






