Efektivitas Sistem Transportasi Dingin Delapan Hari Dalam Mempertahankan Kualitas Bibit (Kappaphycus alverezii)
Abstrak
Indonesia, sebagai produsen rumput laut terbesar, menghadapi tantangan dalam pengangkutan bibit (Kappaphycus alvarezii) untuk menjaga kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas sistem transportasi dingin selama 8 hari dalam mempertahankan kualitas bibit menggunakan kotak styrofoam dan es batu, dengan variasi jumlah lubang sirkulasi (4, 6, dan 8). Penelitian dilakukan di Desa Oenaek selama 3 bulan, dengan pengukuran suhu setiap 6 jam untuk menentukan pengaruh lubang sirkulasi terhadap kesegaran bibit selama 2, 4, 6, dan 8 hari transportasi. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan 8 lubang sirkulasi efektif menjaga suhu antara 20-30°C, meskipun terjadi fluktuasi saat es mencair. Tingkat kesegaran bibit dinilai berdasarkan warna, tekstur, dan bau, di mana bibit dengan perlakuan 8 lubang tetap hijau cerah dan kenyal. Penyusutan berat pasca transportasi menunjukkan bahwa perlakuan selama 4 hari dengan 8 lubang sirkulasi adalah yang paling optimal. Analisis biaya mengindikasikan bahwa pengiriman menggunakan kapal lebih ekonomis dibandingkan pesawat. Kesimpulannya, desain media transportasi yang baik sangat penting untuk menjaga kualitas dan kelangsungan hidup bibit rumput laut selama pengangkutan.
Kata kunci: Kappaphycus alvarezii, transportasi, suhu, kesegaran.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aslan, L.M. 2011. Strategi Pengembangan Rumput Laut di Indonesia. Pidato Pengukuhan sebagai Guru Besar dalam bidang Budidaya Perairan. Universitas Haluoleo, tanggal 22 Januari 2011.
Fathmawati, D., Abidin M.R.P., & Roesyadi, A., 2014 Studi Kinetika Pembentukan Karaginan dari Rumput Laut. Jurnal Teknik Pomits, Vol.3(1): 27-32.
Fitriyanto, N. H., Suadi, S., dan Subhan, U. 2019. Effect of Temperature on the Survival and Quality of Gracilaria salicornia Seeds during Long-Distance Transportation. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 293(1); 012033.
Mudeng, J. D. 2017. Epifit pada rumput laut di lahan budidaya desa Tumbak. e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN, 5(3).
Murniyati, S dan Sunarman. 2000. Pendinginan Pembekuan dan PengawetanIkan. PT. Kanisius. Yogyakarta. Hal 5.
Parenrengi, A. Syah, R. dan Aslan, LM. 2011. Budidaya Rumput Laut Penghasil Keraginanan (Karaginofit). Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Badan Penelitian Pengembangan Kelautan dan dan Perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.35726/jvip.v5i2.7417
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Editorial Office:
Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Jalan Prof. Herman Yohanes Lasiana Kupang PO Box 1152 Kupang 85011
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.