TEKNIK PENGOLAHAN DENDENG IKAN GULA NIRA LONTAR PADA PEDAGANG IKAN DI KOTA KUPANG, NTT

Annytha Ina Rohi Detha

Abstrak


Tujuan pengabdian ini adalah 1) untuk  memperkenalkan teknik pengolahan dendeng ikan gula nira lontar pada pedagang ikan di Kota Kupang sebagai alternatif pemanfaatan ikan dimana dendeng ikan menggunakan gula lontar (gula khas Nusa Tengara Timur) dapat meningkatkan lama simpan dari ikan; 2) untuk melatih pedagang untuk terampil mengolah dendeng ikan berbahan dasar nira lontar; 3) untuk memperkenalkan dan melatih pengunaan kemasan dendeng ikan gula lontar yang baik dan meningkatkan minat pembeli; 4) untuk peningkatan pemahaman pedagang ikan tentang nilai gizi ikan dan peningkatan pemahaman tentang bahaya penggunaan formalin pada kesehatan manusia; dan 5) untuk melatih pedagang dalam menghitung kerugian dan keuntungan yang diperoleh dalam usaha pengolahan dendeng ikan. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu berupa pendidikan, pelatihan, pendampingan, dan monitoring, serta evaluasi. Pelaksanaan pengabdian dilaksanakan menurut rencana kegiatan pengabdian berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada pedagang ikan Jamila Ende dan Bapak Ahmad Tuarangga yang menjual ikan di Pasar Ikan Pasir Panjang, Kelapa Lima, Fokus utama pelaksanaan pengabdian dalam penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan monitoring, serta evaluasi. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dilakukan untuk kedua Mitra yang dilaksanakan Bulan Mei 2018 bertempat di rumah salah satu peserta kegiatan di Keluarahan Manulai II, Kota Kupang, NTT. Pelatihan juga dilakukan pada ibu rumah tangga yang juga melakukan pengolahan ikan setiap harinya sehingga diharapkan penerapan pembuatan atau pengolahan dendeng ikan juga dilakukan ibu rumah tangga. Teknik pengolahan dan penanganan ikan melalui teknik pengawetan ikan dengan menggunakan bahan alami yaitu gula lontar yang dengan mudah ditemukan oleh pedagang menjadi dendeng ikan sehingga mudah diaplikasikan. Selain itu gula lontar juga merupakan produk khas NTT yang diproduksi dalam jumlah banyak di beberapa wilayah di NTT. Pelaksanaan penyuluhan tentang bahaya formalin dilakukan karena cukup banyak praktik pencampuran formalin pada ikan oleh pedagang ikan yang tidak bertanggung jawab. Kegiatan pendampingan yang konsisten dijalankan selama kegiatan PKM untuk menjamin keberlanjutan program.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Badan Pusat Statistik (BPS) NTT. 2013, Produksi Ikan di Setiap Kabupaten Pada Provinsi Nusa Tenggara Timur Sumber. http://ntt.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/446. (Diakses pada tanggal 5 Mei 2017).

Evanuriani, H. dan Huda. 2010, Quality of Dendeng Giling on Different Sugar Addition. Jurnal Ilmu Peternakan, 21(2) :7-10.

Husna, E. Asmawati, N. dan Gunawan S. 2014, Dendeng Ikan Leubiem (Canthidermis Maculatus) Dengan Variasi Metode Pembuatan, Jenis Gula, dan Metode Pengeringan. Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian Indonesia, 6(3) : 76-81.

Jahidin, P. J. 2014, Aspek Mikrobiologi Dendeng Asap Dengan Daging yang Berbedapada Pengasapan Tempurung Kelapa. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 152(1) : 39-43.

Restu, 2014. Pengaruh Penambahan Gula Aren (Arenga pinnatawurmb merrill) Terhadap Cita-Rasa Wadi Ikan Patin (Pangasius sp). Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 3(1) : 12-16.

Salamah, E. Dadi, R. Nina K. D. 1996, Pengaruh Konsentrasi Gula Dan Garam Terhadap Mutu Jambal Roti, Jurnal Bulletin Teknologi Hasil Perikanan, 11(12) : 59-66

Satria K. Frans, Annytha Detha, Elisabet Tangkonda. 2016. Pengaruh Pemberian Konsentrasi Gula Lontar pada Dendeng Ikan Tembang (Sardinella fimbriata) terhadap Lama Simpan berdasarkan Kadar Air, Nilai Organoleptik dan Total Cemaran Mikroba. Jurnal Kajian Veteriner 4(2): 28-39.

Sopandi, T. dan Wardah. 2014, Mikrobiologi Pangan Teori dan Praktik, Penerbit ANDI Yogyakarta. Yogyakarta.

Undang-Undang No 41 Tahun 2014. Peternakan dan Kesehatan Hewan.




DOI: http://dx.doi.org/10.35726/jpmp.v3i1.227

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.