Analisis Rendemen Dan Jenis Karaginan Dari Rumput Kappaphycus alvarezii di Perairan Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku
Abstrak
Indonesia sebagai negara kepulauan sangat diuntungkan karena berada di posisi daerah dengan iklim tropis, sehingga terdapat banyak keanekaragaman hayati yang melimpah.Rumput laut Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu jenis rumput laut penghasil karaginan jenis kappa yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui presentasi rendemen karaginan rumput laut sentra produksi Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku dan mengetahui jenis karaginan rumput laut sentra produksi Kabupaten Maluku Baraat Daya, Provinsi Maluku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survey di beberapa lokasi perairan di Kabupaten Maluku Barat Daya dengan cara mengambil sampel rumput laut. Proses ekstraksi rumput laut dilakukan dengan memasak sampel rumput laut kering dalam larutan KOH 4% sebanyak 3 ml dan dicampurkan dengan larutan aquades sebanyak 25 ml selama kurang dari 30 menit sampai rumput laut larut dengan suhu 70-90°C. Hasil penelitian menunjukan rendemen karaginanpada perairan Luang Timur dengan nilai 16,6% diikuti perairan Luang Barat 13,88%, dan perairan Ustutun dengan rendemen 5,76%. Hasil penelitian juga menunjukan hasil identifikasi gugus fungsional tersebut juga dapat disimpulkan bahwa jenis karaginan yang dihasilkan adalah jenis kappa karaginan karena mengandung gugus D-galaktosa-4-sulfat dan 3,6 anhidro-D-galaktosa serta tidak mengandung gugus D-galaktosa-2-sulfat dan gugus 3,6 anhidrogalaktosa-2-sulfat.
Kata kunci : Rumput laut, Kappaphycus alvarezii, Karaginan, Ekstraksi, Rendemen
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Asikin, A. N., dan Kusumaningrum, I. 2019. Karakteristik Fisikokimia Karaginan Berdasarkan Umur Panen yang Berbeda dari Perairan Bontang, Kalimantan Timur.Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(1), 136-142.
Basmal J.,Ikasari.2014.Produksi Semi Refine Carageenan ( SRC) dari Kappaphycus alvarezii Segar Menggunakan Teknik yang Dimodifikasi dengan Penggunaan Minimum Bahan Bakar. Buletin Squalen Kelautan dan Pascapanen, Bioteknologi Perikanan.
[FAO] Food Agricultural Organization. 2004. carrageenan. http://apps3. Fao.org/jecfa/additive specs/docs/9/additive-0836.htm.
Fardhyanti, D. S., & Julianur, S. S. 2016. Karakterisasi Edible Film Berbahan Dasar Ekstrak Karaginan dari Rumput Laut (Eucheuma cottonii). Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 4(2), 68-73.
Fathmawati, Dini, M. Renardo Prathama Abidin, and Achmad Roesyadi. 2014. Studi Kinetika Pembentukan Karaginan dari Rumput Laut. Jurnal Teknik ITS 3.1
Glicksman, Martin. 1983 "Red Seaweed Extracts (agar, carrageenans, and furcellaran)." Food hydrocolloids 2 (1983): 73-113.
Hudi, L. 2017. Karakteristik Karagenan dari Berbagai Jenis Rumput Laut yang diproses dengan Berbagai
Bahan Ekstraksi.Jurnal Rekapangan, 11(1), 36-42.
Hurtado A. Q., Bleicher Lhonneur G., Critchley A. T. 2005. Kappaphycus alvarezii.Eucheuma cottonii.Farming. Degusa ISDA. Philippines.
Marseno D. W., Medho M. S., Haryadi.2010. Pengaruh Umur Panen Rumput Laut Eucheuma cottonii Terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Fungsional Karaginan.Agritech.Kupang.
Montolalu, R. I., Tashiro, Y., Matsukawa, S., & Ogawa, H. 2008. Effects of Extraction Parameters on Gel Properties of Carrageenan from Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta). Journal of Applied Phycology, 20, 521–526.
Mudeng J. D. 2017. Epifit Pada Rumput Laut di Lahan Budidaya Desa Tumbak.Budidaya Perairan, Staf Pengajar pada Program Studi Budidaya Perairan, FPIK UNSRAT.
Necas, J & Bartosikova, L. 2013. Carrageenan: A review. Veterinarni Medicina, 58(4), 187–205.
Susanto, A. 1978. The Mass Communications System in Indonesia. Political Power and Communications in Indonesia, 229-58.
Syamsuar, S. D. Characteristic Carrageenan of Seaweed Eucheuma cotonii at Different Harvesting Time, KOH Concentration and Extraction Time. Diss. Master Thesis. Graduate Program, Bogor: Bogor Agricultural University, 2006.
Velde, F. Van de, Lourenco, N. D., Pinheiro, H. M., & Bakker, M. 2002.Carrageenan : a Food-grade and Biocompatible Support for Immobilization Techniques. Advanced Synthesis and Catalysis, 344(8), 815–835.
Winarno, F.G. 1990. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 103 hlm.
DOI: http://dx.doi.org/10.35726/jvip.v3i2.2149
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Editorial Office:
Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Jalan Prof. Herman Yohanes Lasiana Kupang PO Box 1152 Kupang 85011
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.






