Efektivitas Putak Yang Difermentasi Terhadap Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos chanos, Forsskal)

Gabriel Sabon Odjan, Ridwan Tobuku, Agnette Tjendanawangi

Abstrak


Putak (corypha utan) merupakan salah satu bahan baku sumber karbohidrat lokal yang sudah umum dikenal masyarakat di Pulau Timor dan potensial sebagai bahan pakan ikan bandeng. Namun serat yang kasar sehingga perlu difermentasi agar mudah dicerna. Menurut perkiraan sekitar 5-10% dari luasan padang pengembalaan yang ada di Pulau Timor ditumbuhi pohon gewang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek putak yang difermentasi dalam formulasi pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos, Forsskal). Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, bertempat di Unit Pelakasana Teknis (UPT) Perbenihan Tambak Oesapa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A: Pelet komersial (kontrol) tanpa penambahan fermentasi putak, Perlakuan B: Pakan dengan tambahan putak fermentasi 25%, Perlakuan  C: Pakan dengan tambahan putak fermentasi 30%, Perlakuan  D : Pakan dengan tambahan putak fermentasi 35%. Hasil ANOVA menunjukan perlakuan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan bandeng. Nilai rata-rata pertumbuhan selama penelitian mendapatkan berat mutlak tertinggi diperoleh pada perlakauan B dengan pakan fermantasi tepung putak 30% dengan nilai (21,55 gram), diikuti perlakuan A dengan fermentasi tepung putak 25% dengan nilai 15,70 gram, dan perlakuan C dengan fermentasi tepung putak 35% dengan nilai 14,762 gram. Laju pertumbuhan spesifik ikan bandeng relatif cepat yaitu 2,53-3,13 g %/hari dengan nilai rata-rata tertinggi pada perlakuan B 3,13 g %/hari, diikuti perlakuan A 2,68 g %/hari, perlakuan C 2,58 g %/hari dan perlakuan kontrol (tanpa fermentasi tepung putak) 2,53 g %/hari. Tingkat kelulushidupan ikan bandeng selama 8 minggu penelitian pada setiap perlakuan tidak mengalami kematian. Persentase kelangsungan hidup 100%. Pengukuran kualitas air selama penelitian berkisar antara, suhu 29-310C, salinitas 28-30 ppt dan pH 7,9-9,3     

Kata kunci : ikan bandeng, putak, fermentasi, pertumbuhan, kelangsungan hidup, kualias air


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Afrianto, E. Liviawati, E. 2005. Pakan Ikan. Kanisius. Jakarta. Yogyakarta.141 hal.

Aslamyah, S., Y. Karim, Badraeni, A. M. Tahya, 2016. Seaweed as a source of Carbohydrate in the Feed Of Milk Fish (Chanos chanos, Forsskal). International Journal of PharmTech Research, Vol.9, No.11, p 64-67.

Buwono, I. D. 2000. Kebutuhan Asam Amino Esensial dalam Ransum Ikan. Kanisius. Yogyakarta. 25 hal.

Dutta, H. 1994. Growth in Fish. Gerontology. 40:97-112.

Effendie, M.I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 112 hal.

Hilakore MA, Suryahadi, Wiryawan IKG, M. D. (2011). Peran Aspergillus niger dalam Meningkatkan Protein Putak. Media Kedokteran Hewan, 27(1), p 16-20.

Kordi, K. 2000. Budidaya Ikan Nila. Cetakan ke-2. Dahara Prize, Semarang. 205 hal.

Kordi. G dan Tancung, A. B. 2005. Pengelolaan Kualitas Air. Rineka Cipta. Jakarta. 208 hal.

Kordi dan Ghufran. 2009. Budidaya Perairan Jilid 2. PT Citra Aditya Bakti. Bandung. 500 hal.

Kordi, M. G. H. 2010. Pakan Udang Nutrisi-Formula-Pembuatan-Pemberian. Akademia. Jakarta. 1-41..

Lim, C., I.G. Borlongan and F.P. Pascual, 2002. Nutrient Requirements and Feeding of Finfish for Aquaculture (eds C.D. Webster and C. Lim) Chapter 13, p 172-183.

Mudjiman, A. 2004. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. 191 hal.

Mulyadi, 2008. Kecernaan Protein dan Energi pada Ternak Kambing yang dapat Tambahan Mendapat Tambahan Daun Bidara. Fakultas Peternak. UNDANA. Kupang. Hal 7.

Murtidjo, B. A., 2002. Bandeng. Kanisius. Yogyakarta. 111 hal.

National Research Council [NRC]. 1983. Nutrient requirement of warmwater fishes and shellfishes revised edition. Washington D.C.: National Academy Press, 102 pp.

Prayogo, Beodi, S.R., dan Abdul M. 2014. Eksploritasi Bakteri Indigen Pada Pembenihan Ikan Lele Dumbo (Clariass sp) Sistem Resirkulasi Tertutup. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, IV(2): p 193-197.

Priyadi, A., Azwar, Z. I., Subamia, I. W., dan Hem, S. 2008. Pemanfaatan Maggot Sebagai Pengganti Tepung Ikan Dalam Pakan Buatan Untuk Benih Ikan Balashark (Balanthiocheilus Melanopterus Bleeker). P 367-375

Steel dan Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum. 772 hal.

Sudradjat, A. 2008. Budidaya 23 Komoditas Laut Menguntungkan. Penebar Swadaya. Jakarta. 172 hal.

Zakaria. 2010. Petunjuk Tehnik Budidaya Ikan Bandeng. Diakses dari http://cvrahmat.blogspot.com/2011/04/budidaya-ikan-bandeng.htm




DOI: http://dx.doi.org/10.35726/jvip.v4i1.6954

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Editorial Office:

Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Jalan Prof. Herman Yohanes Lasiana Kupang PO Box 1152 Kupang 85011

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.