Analisis Finansial Usaha Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) di Desa Tanaraing, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pembudidaya rumput laut di Desa Tanaraing, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur. Untuk mengetahui finansial usaha budidaya rumput laut di Desa Tanaraing. Untuk mengetahui kendala apa yang pembudidaya hadapi dan mengatasi kendala dalam usaha budidaya rumput laut di Desa Tanaraing, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan dari tanggal 10 Mei 2023 sampai dengan 10 Juni 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pendekatan kuantitatif diperoleh dari hasil wawancara kepada responden. Data yang diambil yaitu data primer yang diperoleh dari responden yang didasarkan pada observasi lapangan dengan melakukan pengamatan atau peninjauan langsung ke lapangan untuk melihat aktivitas budidaya. Metode analisa usaha terdiri atas analisis pendapatan usaha, analisis Revenue Cost Ration (R/C), analisis Break Event Point (BEP). Untuk mengetahui layak tidaknya usaha budidaya di Desa Tanaraing ditinjau berdasarkan analisis kriteria investasi Benefit Cost Ratio (B/C). Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa karakteristik faktor pengalaman antara 1-10 tahun membudidaya rumput laut dengan persentase tertinggi 60%, untuk tingkat pendidikan tamat SD 57%, berdasarkan tingkat umur antara 18-60 tahun 87% dan jumlah tanggungan dengan jumlah responden terbanyak yaitu menanggung 3 orang dengan persentase 33%. Kelayakan usaha budidaya rumput laut di Desa Tanaraing berada pada kategori layak dilanjutkan usaha budidaya rumput laut berdasarkan analisis Payback Period (PP) yaitu 0,3 analisis Break Event Point yaitu BEP (Kg) 344,9 kg dan BEP harga (Rp) yaitu Rp. 4.328,9/kg, analisis Benefit Cost Rasio (BC) yaitu 3,8. Kendala yang dihadapi dalam usaha budidaya rumput laut di Desa Tanaraing Kecamatan Rindi Kabupaten Sumba Timur adalah gangguan satwa penyu, ikan boronang dan penyakit ice-ice. Cara mengatasi kendala yaitu pembudidaya dapat mengontrol dan menyiapkan bibit unggul untuk mengganti bibit yang terserang penyakit.`
Kata kunci : Rumput laut (Kappaphycus alvarezii), analisis finansial
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik) : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Luik. R. 2014. Dinamika Kelompok Tani Mahoni Di Desa Oeltua Kecamatan Taibenu Kabupaten Kupang. Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang.
Kadir, A. 2007.Pengenalan Sistem Informasi.Andi.Yogyakarta.
Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, 2019. Nilai Ekspor Rumput Laut. Jakarta.
Kasmir & Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan ke Delapan.Kencana. Jakarta
Kadir, A. 2007.Pengenalan Sistem Informasi.Andi.Yogyakarta.
Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia. Pustaka Utama.Jakarta.
Susilowati T, S Rejeki, Eko, Nur-cahya, Zulfiriani. 2012. Pe-ngaruh kedalaman terhadap pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) yang dibudidayakan dengan metode long-line di Pantai Mlonggo, Kabupaten Jepara. Jurnal Saintek Perikanan.
Umar, H. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajawali Persada.
Valderrama D, Junning C, Hishamunda N, Ridler N, Neish IC, Hurtado AQ. 2015. The economics of Kappaphycus seaweed cultivation in developing countries: a comparative analysis of farming systems. Aquaculture Economics & Management 19(2): 251–277.
DOI: http://dx.doi.org/10.35726/jvip.v4i2.7248
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Editorial Office:
Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Jalan Prof. Herman Yohanes Lasiana Kupang PO Box 1152 Kupang 85011
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.






